Wednesday, June 04, 2008

Apa Sebenarnya Tujuan Akhir FPI dan Kaum Islamis Lainnya?

Mungkin saja, Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab adalah korban permainan politik. Dengan ideologi puritannya terkadang bisa saja dia dan para asistennya menjadi naif dan ekstra lugu. Kalau kita lebih jeli melihat aksi-aksi politik FPI, tentu kita bisa menarik dari arah mana sumber dukungan ke FPI ini berasal.
Kalau saya tidak salah, FPI (dengan Laskar Pembela Islam nya) pertama kali muncul dalam demo tanggal 17 Agustus 1998. Mereka menentang semua elemen-elemen aksi yang menolak Habibie menjadi presiden.
Pada Bulan Agustus 1999, FPI/LPI melakukan demo ke MPR. Mereka mendukung pemilihan kembali Habibie menjadi presiden, dan menolak Megawati Soekarnoputri menjadi kandidat presiden dengan alasan "menurut Islam, haram hukumnya kalau perempuan menjadi presiden.
Pada kesempatan lain FPI/LPI menyerang Komnas HAM yang sedang melakukan investigasi beberapa jenderal (termasuk Menteri Pertahanan Wiranto, waktu itu) yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Menurut FPI/LPI, Komnas HAM tidak membela umat Islam (yaitu para jenderal yang muslim) tapi membela orang Timor Timur yang Nasrani.
Disini saya lebih tertarik untuk melihat ke tataran ideologis yang menggerakkan FPI dan para simpatisannya yang mayoritas berideologi Islamis dan Neo-fundamentalis.

***

Kaum Islamis dan Neo-Fundamentalis menyerukan rekonstruksi sosial dan moralitas dengan berdasarkan pada seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. Mereka ingin menemukan kembali ajaran Islam tanpa ada deviasi historis, dan distorsi yang berasal dari nalar, sambil menyingkirkan segala tradisi budaya juga adat istiadat lokal yang menempel di ajaran Islam. Mereka ingin memisahkan diri dari islam tradisional yang telah mewujudkan dirinya selama 1400 tahun akumulasi tradisi pemikiran dalam kitab-kitab khazanah klasik dan kultur tradisional masyarakat-masyarakat Muslim. Akumulasi ilmu-ilmu islam ini dianggap sebagai penghambat jalan ke arah pemurnian Islam, jalan kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis.
Mereka menampilkan pemutusan tajam dengan tradisi-tradisi keislaman dan pada saat yang sama menyerukan kembali ke masa lalu yang dibayangkan murni, masa lalu yang dikukuhkan kembali secara berbeda dari realitas sejarahnya, masa lalu yang steril dari segala "tahyul, bid’ah dan khurafat" yang tidak hanya berbentuk ziarah kubur waliyullah, penghargaan adat-istiadat lokal, tetapi termasuk juga tradisi fiqih-ushul fiqih madzhab, ilmu kalam, filsafat Islam, dan tentu saja tasawuf-thariqat.


***

Ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab, walaupun tidak menjadi Wahabi, dan bukanlah penganjur Wahabi tulen, tampaknya telah mengadopsi mentalitas Wahabisme Saudi dari tempat ia belajar: LIPIA (sekarang ada di Warung Buncit, di depan Kantor Harian Republika) dan Universitas Ibnu Su’ud di Riyadh. Jika kolega-kolega Wahabinya mengambil bentuk permusuhan terhadap musuh-musuh alamiah Wahabi, maka Rizieq Shihab menampilkan model Islam konfrontatifnya terhadap apa yang ia pandang maksiat atau kesesatan.

FPI (dan kelompok islamis dan neo-fundamentalis lainnya seperti HTI, MMI, dan lain sebagainya) hanyalah salah satu puncak gunung es fundamentalisme Islam yang bagian terbesarnya di bawah air menjangkau ke ajaran-ajaran Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan Wahabi di Nejd pada abad ke 18, dan persilangannya dengan gerakan salafi modernis Islam. Muhammad ibn Abd al-Wahhab (1703-1792) memutuskan untuk memisahkan diri dari Kekhalifahan Turki Usmani dan mendirikan negara sendiri di Arabia Tengah dan wilayah Teluk Persia. Kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis adalah kredonya, sekaligus membuang semua fiqih-usul fiqih, tasawuf, dan falsafah warisan abad pertengahan. Ibn Abdul Wahhab menyatakan bahwa para Khalifah Turki Usmani adalah kafir, kerena mereka telah murtad dari Islam.

***

Dari sejak berdirinya hingga sekarang, aliran Wahabi ini melakukan aksinya dengan dua fokus kerja besar:

1. Penghancuran ekspresi kultur Islam tradisional. Kultur Islam tradisional ini dipandang oleh kaum Wahabi sebagai tahyul, bid’ah, dan khurafat. Ini terentang mulai dari ziarah kubur waliyullah, kesenian tradisional, praktik sufisme populis, adat istiadat lokal yang telah membaur dengan ekspresi Islam populis seperti perayaan maulid, dsb.
2. Pengkafiran dan menuding sesat (ini adalah bentuk penghancuran kultur Islam tradisionalis dalam ranah pemikiran) para ulama dalam 4 pilar tradisi intelektual spiritual Islam (Fiqih-Ushul Fiqih Madzhab, Tasawuf-Thariqat, Filsafat Islam, dan Ilmu Kalam Asy’ariyah-Maturidiyah)

Wahabi inilah yang menjelma menjadi aliran neo-fundamentalis di seluruh dunia setelah booming petro dolar Saudi di awal 70-an. Neo-fundamentalis Wahabi ini terkadang adalah mereka yang mengalami convert atau “pemurtadan”, dari Islam tradisional lalu dibrainwashed oleh lembaga-lembaga Pendidikan Islam Wahabi di Saudi Arabia atau filialnya (seperti LIPIA di Warung Buncit Jakarta) menjadi Wahabi yang kaffah atau minimal memiliki mentalitas Wahabi.
Di antara pemula ormas Islam neo-fundamentalis penerima dana Saudi yang beragenda Wahabisme adalah DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia), dari lembaga inilah pada tahun 80-an kita mulai mendengar adanya kristenisasi di Indonesia, bersamaan dengan eksploitasi permusuhan dan kebencian kepada kelompok Nasrani di Indonesia. Dari Majalah Media Dakwah terbitan DDII inilah semangat kebencian dan permusuhan kepada kelompok yang berbeda dengan mereka mulai disemai dengan baik, dengan bantuan uang Saudi Wahabi.

***

Gerakan modernis Islam yang digagas oleh Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad ‘Abduh, dan Sayed Rayid Ridha pada abad ke 19-awal abad 20 adalah satu gerakan pembaruan Islam yang pada awalnya bercita-cita baik, tetapi pada akhirnya malah membentuk ruang vakum otoritas dalam Islam Sunni. ini adalah efek samping dari gerakan reformis-modernis, penganjuran ijtihad sebagai bentuk pembebasan diri dari madzhab-madzhab, dan kembali ke Al-Qur’an dan Hadis. Gerakan Salafi tiga besar ulama modernis ini akhirnya hanya membesar di sisi kanan, yang melahirkan tokoh-tokoh Islamis seperti Hasan al-Banna, Abul A’la al-Maududi, Quthub, Sa’id Hawwa, Mustafa As-Siba’i, lalu bercampur baur dengan gagasan-gagasan Wahabi hingga melahirkan orang-orang seperti Osama bin Laden dan para Thaliban di Afghanistan. Dari Hasan Al-Banna dan Quthub, gagasan-gagasan sisi kanan Salafi ini disuburkan dalam Ikhwanul Muslimin, dan kemudian diekspor ke Indonesia melalui pengajian-pengajian Usrah kampus, yang akhirnya berevolusi menjadi partai politik PKS.

Sisi kiri gerakan salafi yang diwariskan Muhammad ‘Abduh ini adalah gerakan-gerakan neo-modernis (yang menurut saya adalah ahli waris paling absah dari gerakan pembaruan Islam dari garis Muhammad 'Abduh) yang diwakili oleh almarhum Nurcholish Madjid, Dawam Rahardjo, dan Dr. M. Syafi’i Anwar (salah satu korban insiden 1 juni 08 di Monas) di Indonesia. Sementara di Timur Tengah dan India diwakili oleh Muhammad Khalafallah, Amin Al-Khuli, Sayyid Mahmud Al-Qimny, Muhammad Al-Ghazali, Fazlur Rahman, Al-Faruqi, Nashr Hamid Abu Zaid, dan Hassan Hanafi. Sisi kiri Salafi ini juga dibombardir dengan tuduhan sesat sejak dulu oleh kaum Wahabi dan “saudara kandung”nya di sisi kanan Salafi.

***
Kalau kita mengikuti alur berfikir kelompok islamis dan neo-fundamentalis yang memandang Ahmadiyah sesat, maka dimana pola fikir penyesatan ini akan berakhir? Ini akan berakhir dalam konflik horizontal ketika satu kelompok mengklaim mereka adalah pengikut Qur’an-Sunnah yang sebenarnya (dalam versi Wahabi-Salafi, karena dua kelompok inilah yang mengeksploitasi pendekatan harfiyah terhadap Qur’an-Sunnah dan selalu berkata “di dalam Islam..”, “menurut Islam....”, “Islam berkata...” sehingga siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka menjadi otomatis berada di luar Islam), sementara yang lainnya adalah kelompok sesat atau minimal bid’ah.

Dalam sebuah fatwa para ulama Islam Wahabi di Saudi Arabia yang dikeluarkan pada tahun 1991 ( jilid 3: halaman 344) oleh al-Lajnah al-Da’imah li al-Buhuts al-‘Ilmiyyah wa al-Ifta’ dinyatakan bahwa Syaikh Sayyid ‘Abdul Qadir al-Jailani (pendiri thariqat Qadiriyah yang diamalkan oleh banyak ulama Nahdlatul ‘Ulama dan juga ulama Islam tradisionalis lain di Indonesia, Malaysia, dan Thailand Selatan) dan Syah Waliyullah Ad-Dihlawi (ulama reformer di India) adalah kafir dan musyrik.

Para ulama fiqih (sebagian besar mereka juga mufassir Al-Qur’an) yang juga dituduh kafir dan sesat oleh pendiri Wahabi (Ibn Abdul Wahhab) sendiri antara lain adalah Fakhruddin ar-Razi (wafat 606H/1210M), Abu Sa’id al-Baydhawi (wafat 710H/1310M), Abu Hayyan al-Gharnati (wafat 745H/1344M), al-Khazin (wafat 741H/1341M), Muhammad al-Balkhi (wafat 830H/1426M), Shihabuddin al-Qastalani (w.923/1517M), Abu Sa’ud al-‘Imadi (w. 982H/1574M), dan masih banyak lagi.

Dalam logika berfikir penyesatan kelompok lain ini, maka pada akhirnya kelompok sesat dan bid’ah ini tidak hanya Ahmadiyah (perlu diingat bahwa ada tidaknya nabi yang tidak membawa risalah setelah Nabi Muhammad adalah problem khilafiyah dalam filsafat Islam, dan Tasawuf falsafi. Tidak lebih parah dari problem khilafiyah dalam filsafat Islam tentang Tuhan hanya mengetahui yang partikular seperti dikatakan Ibnu Rusyd, dan Tuhan mengetahui segala-galanya seperti yang dikatakan Al-Ghazali, atau perkataan Ana al-Haqq oleh Al-Hallaj, dan para Wali itu lebih utama dari pada para Nabi seperti yang dikatakan oleh Ibnu ‘Arabi), tetapi terentang mulai dari Islam Syi’ah; pengikut thariqat-thariqat sufi yang hobi zikir dan sholawat beraneka macam; ulama nahdliyyin yang masih tabarrukan, ziarah ke kuburan waliyullah, dan mengamalkan talqin dan tawassul; aktivis Jaringan Islam Liberal; pemikir Islam yang mencoba mengaplikasikan gagasan-gagasan rasional filsafat barat ke dalam kajian Islam; ulama fiqih madzhab (dengan nalar ushul fiqih tradisionalnya) yang mencoba mengkritik gagasan kaum fundamentalis yang selalu berkata “menurut Islam..”; cendekiawan Islam Sunni yang mengadopsi pemikiran Abdul Karim Soroush dan Mohsen Kadivar yang Syi’i, aktivis religius sinkretik yang memadukan zikir naqsyabandi dengan reiki, kundalini dan yoga; ...... saya yang menulis artikel ini dan juga Anda yang menyetujui.

***

Sebelum dikuasai aliansi klan Sa’ud-Wahabi, Kota Makkah-Madinah adalah lokus intelektual dan spiritual Islam paling kaya. Semua representasi Madzhab Fiqih ada di sini. Para Fuqaha Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali, Syi’ah Jakfari, Zhahiri dan cabang-cabang di bawahnya menyambut para jamaahnya masing-masing di setiap musim haji. Seluruh Thariqat sufi juga memiliki mursyidnya di Mekkah – Madinah. Qadiriyah, Rifa’iyyah, Naqsyabandiyah, Syadziliyah, Syistiyyah, Sammaniyah dan lain sebagainya. Dari Thariqah yang mu’tabarah hingga yang ghairu ma’tabarah. Sekarang ini semua tinggal kenangan.

Para Ulama Islam tradisionalis yang memiliki keterikatan dengan akumulasi khazanah tradisi pemikiran Islam sebenarnya mirip dengan kaum intelektual Barat yang memiliki keterikatan dengan tradisi pemikiran masa lalu Barat, keterikatan yang malah lebih dalam, koheren, dan integral. Kita bisa melihat dalam tradisi filsafat Barat, dari para pemikir skolastik ke Rene Descartes, David Hume, Immanuel Kant, Hegel, Edmund Husserl, hingga filsuf eksistensialis, adanya dialog filosofis yang masih tetap berlanjut. Kitab-kitab filsafat kuno masih tetap dibaca, sebagian besar istilah teknis masih dipakai, bahkan dalam konteksnya yang telah ditransformasikan. Hal ini tidak berbeda dengan para ulama fiqih tradisionalis yang lebih dahulu membuka kitab fiqih Tuhfatul Muhtaj karangan Ibnu Hajar al-Haitami, kitab-kitab Qawaid Fiqhiyyah, dan Kitab Ushul Fiqih Al-Mushtasfa karangan Al-Ghazali untuk menjawab masalah kontemporer, ketimbang mencomot satu dua ayat Al-Qur’an, plus hadis, lalu berkata “... menurut Islam, ....” dengan semangat kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis seperti yang kerap dilakukan kaum Neo-fundamentalis dan Islamis.

Sekarang Madzhab Hanafi telah punah dari Hijaz. Sejak tahun 1925 para ulama Madzhab Syafi’i dilarang mengimami shalat di Masjidil Haram di Makkah. Begitu juga halnya dengan Madzhab Maliki. Seorang ulama besar Madzhab Maliki, Sayed Muhammad Alwi Al-Maliki juga dilarang memberi khutbah di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi di Madinah. Padahal lebih dari 1000 tahun secara turun temurun para ulama madzhab Maliki menjadi identik dengan Madinah. Sayed Muhammad Alwi Al Maliki dituduh oleh Wahabi sebagai seorang sufi, sesat dan murtad. Apalagi Madzhab Syi’ah, di bawah penguasa Wahabi Saudi mereka mengalami penghancuran karakter secara sistematis. Thariqat-thariqat Shufi? Mereka semua dianggap sesat, kafir, dan murtad. Yang berhak menyandang nama Islam hanyalah Wahabi. Madzab Hanbali dan Ibnu Taimiyah? Itu boleh, sebatas masih terakomodasi dalam batas-batas akidah Wahabi. Kitab Majmu’ Fatwa karangan Ibnu Taimiyah sendiri pun telah mengalami penyuntingan agar sesuai dengan akidah Wahabi, beberapa bab yang tidak sesuai dengan akidah Wahabi, dihilangkan dalam edisi terbitan kitab itu di Saudi Arabia.

Pola inilah yang telah dan sedang diekspor oleh Wahabi-Salafi (Neo Fundamentalis-Islamis) melalui agen-agennya ke seluruh dunia.

Masihkah kita berdiri menjadi makmum di belakang kelompok ini sambil menuding Ahmadiyah sesat, lalu setelah itu kelompok B, C, juga dituding sesat lalu kita sendiri juga dihadapkan pada dua pilihan menjadi Wahabi-Salafi atau menjadi kelompok sesat...

Wallahu A’lam bishshawab.

35 comments:

DasaMan said...

Menjadi wahabi/salafi saja tidak menjamin bakal bebas dari 'kesesatan' lho, soalnya berbagai kelompok wahabi/salafi-based juga saling men'sesat'kan kok, terutama di Indonesia, bwihihihihihihi...

However you play the game, YOU LOSE!!! :D

Discordianism at its purest.

Anonymous said...

hi mas salam kenal
saya belum paham soal islam mas. :)

Anonymous said...

salam kenal jg mas,
sebenarnya saya sangat suka dengan gaya Mas nulis tentang Islam, yaa biar tau sebagian agama lain, klo Islam itu beragam. tidak hanya dipandang sebgai seorang yang keras, kasar, bahkan teroris.
kalo di Mesir ada satu golongan yang mengatasnamakan Islam nama mereka "Rafidiyah", tujuan mereka cuma satu, mengadudomba sesama umat islam, dan melupakan negara yang mereka turuti. kebiasaannya golongan ini suka mengalihkan perhatian (misal dari kasus korupsi yg hangat2nya tiba2 timbul kasus baru yaitu kenaikan BBM, sehingga Kasus sebelumnya jadi dilupakan) yaa klo bentrok dengan keamanan si ngga mungkin, soalnya klo di mesir, jika menyalahi aturan pemerintah dan Mufti Mesir, bakal di tangkap dan dipenjara kan dibawah tanah.
tp sama sekali tidak pernah terjadi perang saudara (saling mencaci)

anehnya lagi Mufti Mesir berfatwa, jika salah satu dari mereka Meninggal, maka tidak boleh satu komplek dengan kuburan muslim.

mengenai FPI ato apalah namanya, intinya sy pribadi sangat kecewa apalagi ketika mengatasnamakan islam, klo orang mesir bilang:"Aneh...sekali, sesama Islam kenpaa bentrok? bukannya ada aturan dari pemerintah...Dst lah"

salam kenal Mas,
boleh jg tuh klo via Mail...

Anonymous said...

hmmm...menarik banget pembahasan di blognya. saya abis baca yang 'penjual sayur' juga.

dan, ma kasih udah tersesat ke blogku.
salam kenal mas :D

imadawwas said...

kalau saya lihat dari buku sejarah, awalnya adalah politik. saya tak begitu paham tentang politik, tapi setelah membaca beberapa buku saya baru tahu, orang menilai kalau politik itu penuh dengan tipu muslihat, dan dalam islam pun politik juga berkembang, saya pikir bukan politiknya yang salah, tapi orang2 di dalamnya pasti ada yang keliru. sama seperti islam pasti ada yang seperti itu. yang saya tahu dalam Al Qur'an pun juga disebutkan tentang terpecahnya islam menjadi beberapa aliran. terkadang saya juga merasa bimbang apakah islam yang saya jalankan ini salah. semua orang tak mengharapkan hal ini terjadi pada mereka, makanya setiap dari mereka melakuka n pembenaran. karena berbuat baik saja tidak cukup. terima kasih telah menulis ini. saya jadi semakin tahu dan harus bagaimana menyikapinya. insyaAllah.

Anonymous said...

terima ih atas tulisannya, saya sudah update keterangan tentang anda di blog antimui

Anonymous said...

Pak, mohon ijin tulisannya saya taruh di blog saya:

http://matakumatamu.multiply.com/journal/item/42



Salam

Sayed Mahdi said...

Silahkan di copy Mas Feri. Terimakasih banyak sudah tertarik dengan tulisan saya.
Tadi saya sempat juga membaca komentar-komentar dari rekan-rekan lain ttg tulisan itu di blog Anda. :-)

Anonymous said...

walaupun saya pribadi dan banyak kalangan islam juga menganggap tindakan FPI adalah radikal, neo-fndamentalis lah, tapi harusnya juga kita tidak langsung mengasosiasikan dengan paham Wahabi, kalo anda sering liat sepak terjang FPI, mereka sering mengadakan acara maulid dan ziarah...

kesimpulan yang anda ambil terjebak
dalam pilihan A atau B (wahabi salafi atau sesat itu oversimplifikasi ) orang yang menolak kesesatan Ahmadiyah tidak harus terjebak dalam pilihan menjadi wahabi atau salafi.

aceng_husni said...

tulisan yang sangat bagus, mencerahkan dan menerangi kegelapan pikir umat islam selama ini. saya yakin bisa membuka wawasan bahwa klain "menurut islam.." hanya kredo saja..kapan tulisan ini jadi buku? saya tunggu. (husni, forum muda paramadin)

Sayed Mahdi said...

Untuk ranrose:

Mengenai apakah FPI berhaluan Wahabi atau tidak, sebenarnya saya tidak mengatakan bahwa FPI adalah berhaluan Wahabi secara eksplisit. Dalam tulisan saya, tertulis: "ketua FPI, Muhammad Rizieq Shihab, walaupun tidak menjadi Wahabi, dan bukanlah penganjur Wahabi tulen, tampaknya telah mengadopsi mentalitas Wahabisme Saudi dari tempat ia belajar....."

Dari beberapa diskusi dengan rekan-rekan yang menulis tesis atau tugas akhir kuliah kajian Islam dengan topik Wahabiyah dan gerakan-gerakan radikal, memang FPI tidak bisa dinyatakan secara tegas sebagai gerakan Wahabiyah. Muhammad Rizieq Shihab pun cenderung mereka lihat sebagai tokoh cendekiawan yang bisa diajak berdiskusi dan punya banyak koleksi buku dan kitab-kitab.
Akhirnya saya memilih menganggap beliau telah mengadopsi mentalitas Wahabiyah untuk ajaran dan gerakan Islam beliau. FPI ini very hybrid sekali di bawahnya. Ada anggota-anggotanya yang Wahabi kaffah, tapi ada pula yang dekat corak keberagamaannya dengan kalangan Nahdliyyin.

Manusia dan organisasi yang mewadahi manusia selalu berubah dan bergerak. Apakah ke arah yang lebih baik atau lebih parah. Misalnya Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hasan al-Banna yang berkembang menjadi radikal di tangan Quthub, dan lebih radikal di tangan Syukri Mustafa dengan gerakan At-Takfir wal Hijrah. Tapi ada juga tokoh-tokoh Ikhwan yang moderat seperti Muhammad Al-Ghazali dan Hasan al-Hudaybi, dan juga liberal seperti Nashr Hamid Abu Zayd (beliau adalah aktivis Ikhwan sejak kecil, dan juga Hafidz Al-Qur'an). Ada pula sempalan Ikhwan seperti Hizbut Tahrir yang didirikan oleh Taqiyuddin An-Nabhani.

Mudah-mudahan FPI berkembang ke arah yang lebih baik.

Sayed Mahdi said...

untuk Aceng Husni:
Terimakasih atas pujiannya. Tulisan saya masih memiliki banyak kelemahan dan simplifikasi. Mudah-mudahan saya memiliki kesempatan untuk memperbaiki, mengembangkan dan mewujudkannya dalam sebuah buku.

Terimakasih untuk dukungannya.

Unknown said...

Tulisan anda bagus. Hanya ada yang perlu diketahui bahwa niat dan tujuan mereka ikhlas tapi cara mereka yang perlu dirobah.

Untuk menambah pemikiran ini silahkan klik:
1- Fitnah Ahmadiyah http://hasanalsaggaf.wordpress.com/2008/06/06/fitnah-ahmadiah/
2- Perilaku Ulama Dahulu http://hasanalsaggaf.wordpress.com/2008/06/14/perilaku-ulama-dahulu/

Terima kasih
dan sangat dihargai pemikiran anda
Hasan Husen Assagaf

Anonymous said...

Daripada Islam dijadikan dasar politik tetapi negaranya tidak keruan, lebih baik Islam diamalkan sebagai pendorong lahirnya masyarakat yang berbudaya dan berperadaban

Mohammad Rizal said...

Salam kenal Mas Sayed Mahdi

Tulisan yang segar dan mengena :-) saya sangat setuju dengan tesis bahwa FPI bukan wahabi, tetapi pola gerakannya memang cenderung seperti wahabi/salafi yang kasar. Semoga mereka dapat hidayah dan kasih sayang ALLAH untuk berubah jadi lebih baik.

Tentang 'tabligh', di masa lalu mereka ini murni ahlussunah. Pendirinya seorang muhaddits besar. Dekade terakhir ini mereka memang jadi cenderung keras dan kasar. Mudah mencap orang munafik, sesat dan lain-lain. Mungkin sudah kehilangan berkat dari sang pendiri.

Tentang nama Mas Sayed Mahdi, ini nama asli? Kalau ya, luar biasa sekali orang tua mas memberikan nama.

Saya sendiri adalah seorang pembeli kue dan sayuran mas :-) Saya gak bisa masak, jadi numpang makan aja. Silakan berkunjung ke tempat saya:

dijanjikan.wordpress.com

Anonymous said...

tiap orang atau kelompok mempunyai preferensi terhadap sesuatu. bahkan dalam beragama. persoalannya adalah apakah pemahamannya tersebut sesuai dengan inti dari ajaran islam itu sendiri. Sebagaiman Rasulullah memerintahkan kita untuk berpegang pada alquran dan hadis agar selamat di dunia dan akhirat. Simple saja sebenarnya. Tapi orang membuatnya menjadi berat bahkan bertambah berat dalam penafsirannya. Masing-masing pihak mengklaim pendapatnya yang paling benar. Prasangka yang baik adalah jalan keluarnya. Pola pikir "jangan-jangan dia benar" perlu dikembangkan sehingga tercipta komunikasi dengan semangat persatuan islam.
Sebagai ilmuawan atau manusia kita, pada tempatnyalah untuk tidak menyesatkan umat atau mengkaburkan titik pandang yang benar.

Salam

PakBodong said...

Hallo Mas Sayed Mahdi.... salam kenal ya..... tulisan Mas amat mencerahkan bagi saya, karena keluarga besar saya itu agamanya gado gado. http://publikana.com/baca/2010/03/03/keluarga-besar-kami-sinkretisme

Anonymous said...

Tetep aj ajaran ahmadiyah mnyimpang dg tdk mngakui Rosulullah sbg rosul terakhir.

wawandoang said...

Bismillahi,ana pikir yang buat comment diatas tidak paham dan mengerti tentang Wahabi.Jelas dong Wahabi bukan gerakan seperti FPI,IM,dsbnya dan bukan juga gerakan Liberalis.Makanya kalo buat artikel baca sejarah yang terpercaya lagi akurat A1 gitu.Jangan tambah lagi kebodohan yang semakin mendalam tentang Agama yang mulia ini

Caverta said...

Kalau saya tidak salah, FPI (dengan Laskar Pembela Islam nya) pertama kali muncul dalam demo tanggal 17 Agustus 1998. Mereka menentang semua elemen-elemen aksi yang menolak Habibie menjadi presiden.

Unknown said...

itu sangat penting bagi saya,karna sebelumnya saya blum tau .

Unknown said...

memberi pengatuan bagi saya.

Unknown said...

Alhamdulillah Mas, salam kenal

Unknown said...

Sy bukan orang fpi.tapi sy pingin tau,apa yg salah dgn fpi? Apakah amar ma'rup nahi mungkar itu salah?trus apakah jaman rosullah tdk ada perang? Apakah sahabat2 nabi kemayu semua,tak ada yg mengangkat senjata? Mohon jawaban yg merasa ahli agama&selalu mencaci kaum wahabi & fpi

Unknown said...

Utk sayed mahdi,apa bukti anda bahwa wahabi& salafi merusak nalar dan akal sehat?

Hana Nuraini said...

Aaaaak, penjelasan yang menarik.. Thanks, mas :)

Unknown said...

UNDANGAN GUBENUR MILITER KHILAFAH ISLAM
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM WILAYAH ASIA TENGGARA
NEGARA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam

Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,

Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami

Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.

Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
semesta alam.

Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.

Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu

Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.

Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.

Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.

Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin

Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu

Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)

Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.

Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

301. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
- ahli segala macam pertempuran
- ahli Membunuh secara cepat
- ahli Bela diri jarak dekat
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase

304. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
- ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
- Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
- Ahli enkripsi cryptographi
- Ahli Satelit / Nuklir
- Ahli Pembuat infra merah / Radar
- Ahli Membuat Virus Death
- Ahli infiltrasi Sistem Pakar

email : angsahitam@inbox.com
masukan dalam email kode yang dikehendaki
misalnya 301 : (untuk batalion pembunuhh Thogut / tokoh-politik)


Disebarluaskan
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Fata At Tamimi
angsaputih@inbox.com

Unknown said...

WILAYAH KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Bismillahir Rahmanir Rahiim

MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
MENERBITKAN SURAT SECARA RESMI
NOMOR : 1436H-RAJAB-02

PETA ASAL WILAYAH
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Maha Suci Allah yang di tangan-Nya Kekuasaaan Pemerintahan atas segala
sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala Kerajaan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu,
Wahai Rabb Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi maupun Kerajaan yang Ada
diantara Keduanya, Sesunggunya Engkau Maha Kuasa atas Segala Sesuatu yang Engkau Kehendaki.

Wahai Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Hamba memohon Ampun dan Kasih Sayang-Mu,
Kami Hamba-Mu yang Dhoif Mohon Izin untuk melakukan Ijtihad Syiasah

Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa shol
laita alaa aali Ibroohiim ,
wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad kamaa baarokta alaa aali
Ibroohiim fil aalamiina innaka hamiidum majiid.

Pada Hari Ini Hari Isnain 1 Rajab 1436H
1. Kami sampaikan Kabar Gembira bahwa Asal Mula wilayah
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah dari Sabang hingga
Maurake

2. Wilayah Negeri dari Sabang hingga Mauroke yang dihuni oleh Umat
Islam yang Sholeh-sholeh kami beri Namanya sesuai dengan Hadist
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam Menjadi Wilayah Negeri Syam.

3. Peta Wilayah Indonesia Kami Hapus diganti dengan Nama Wilayah Syam (Negeri
Ummat Islam Akhir Zaman)

4. RI bubar dan Hilang, Berganti Nama Organisasi Penyamun Indonesia (OPI)

Kepada para Alim Ulama cerdik cendikia Islam, Mari bersama-sama kita
tegakkan Islam dan menjadikan AlQuran dan As Sunnah Rasulullah SAW
menjadi satu-satunya sumber hukum yang berkuasa di Wilayah Syam.

Umat Islam tidak layak untuk hidup tentram di-RI,
RI adalah bagian dari Negara Zionis Internasional, Negara Dajjal.

Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah (Melayu) menghimbau melalui
Aqidah Islam bahwa Semua Negara binaan Dajjal adalah Jibti dan Thagut
yang harus dihancurkan, bukan menjadikannya tempat bernaung dan merasa
hidup tentram di dalamnya sampai akhir hayat.

Akhir Zaman adalah Masa-nya seluruh umat islam harus berperang melawan
Zionis Internasional yang di Komandoi Israel. Waktu akan kian mendekat
Maka Umat Islam secara terpaksa atau secara ikhlas menjadi dua
gelombang besar wala kepada Zionis atau wala kepada Islam.

Bila Umat Islam yang berada di Wilayah Negeri Syam ridha pasrah dan
tunduk dibawah Tekanan OPI (organisasi Penyamun Indonesia), maka
bersiaplah menjadi negeri yang mengerikan.

Dan betapa banyak penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan
mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan
hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.
(Qs. At-Thalaq :8)

Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat
yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan
mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka
tidak menyadarinya. (Qs. Al-an am : 123)

Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-
negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat
pedih lagi keras. (Qs. Huud:102)

Dan berapa banyak penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami
binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai
penggantinya. (Qs. Al-Anbiyaa:11)


Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang Kafir (OPI) yang ada
disekitar kamu, hendaklah mereka merasakan keganasan darimu,
ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bertaqwa (Qs. At-Taubah:123)

..dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah:36)

PANGLIMA PERANG PASUKAN KOMANDO PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh
angsahitam@inbox.com

Unknown said...

Menurut saya sulit rasanya seseorang harus belajar hanya kepada satu aliran, karena ini fitrah manusia tinggal pada tataran apa dia bisa bersikap yang mencerminkan ketaatannya pada Rob Nya.tapi klo pemahamannya terlalu jauh dari akalnya kan keblinger juga. Hari ini saya hanya memandang FPI dan saudara lainnya berusaha keras untuk mengajukan seorang penista agama yang sepertinya kebal hukum, tanpa melihat intrik dibelakang ini semua. Karena kalau ini dibiarkan kemudhorotannya akan sangat besar bagi dunia Islam secara umum. saya merasa terpanggil untuk mendukungnya. Dalam hal ini saya para nahdiyyin, Muhammadiyah, dll aliran harus kesampingkan dulu perbedaan dalam aliran islam. Semiga Allah membalas kebaikan saudara saudara saya semua. Harapan saya juga sama mudah-mudahn FPI berkembang kearah yang lebih baik, amin

Najmi Fuady said...

Izin post di blog saya ya kang dengan sumber asli blog akang.

Najmi Fuady said...

Menurut saya hidup beragama didalam islam itu harus bisa Bersikap Proporsional (antara IQ, EQ dan SQ) yaitu cara beragama seseorang yang tidak hanya menggunakan kecerdasan intelektualnya (IQ) namun juga menggunakan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritualnya (SQ). Tipe ini melibatkan tidak saja akal melainkan juga kepekaan perasaan serta tuntunan atau intuisi yang berasal dari hati nuraninya sehingga bisa bersikap lebih toleran dan luwes terhadap penganut agama lain yang berbeda dengan dirinya. Pemahaman agama yang tidak proporsional seringkali melahirkan fanatisme bahkan radikalisme dalam beragama. Nah didalam tubuh FPI ini antara IQ,EQ dan SQ mungkin ada yang hilang salah satu diantara 3 hal tersebut. Saya sangat respect sekali dengan Habib Riqieq apalagi argumen2 beliau ketika membantah tuduhan2 wahabi terhadap amalan2 aswaja. Namun itulah, setiap sisi manusia pasti ada yang kita dapat ambil maupun tidak. Kalau saya simple saja, kalau kata orang pakai filosofi "maling sendal" : Ambil yang baiknya, jauhi atau tinggalkan yang buruknya. hehe

disa kholifiawan akbar said...

Intinya di indonesia ga cocok ada fpi. Karena dasarnya pancasila. Udah itu aja

angel yang said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Assalamualaikum.
Maaf sebelumnya
Jika menurut anda tindakan menganggap sesat suatu golongan adalah hal yg tidak dibenarkan, lantas mangapa anda secara tidak langsung mendeklarasikan kesesasatan wahabi? Mereka hanya berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan pemahaman mereka dg yg diajarkan rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, para sahabatnya, dan para salafus sholih (umat terdahulu yg masih memegang islam scr murni). Sedangkan para syiah yg menuhankan ali dan para imam meraka, atau ahmadiyah yg mengakui adanya rosul setelah muhammad, dan golongan lain yang lebih ekstrim dalam mengkafirkan orang selain kelompoknya anda anggap lebih benar? Jika anda menyalahkan mereka karena selalu mengatakan "menurut islam" maka bukankah memang seharusnya begitu apabila anda penganut islam?
Bukankah itu yang diperintahkan oleh rosulullah? Mereka tidak berkata melainkan terdapat dalil yang mendasarinya.
Intinya, apabila anda ingin menghakimi, jangan berpihak untuk menjatuhkan yang lain. Karena secara tidak sadar, anda sendiri telah menimbulkan perpecahan dan memprovokasi orang lain untuk turut membenci golongan yg anda benci.
Maaf apabila terdapat kata yang manyinggung.

Wallahu a'lam bisshowab
Nas'alullahas salaama wal 'aafiyah

Anonymous said...

Tesismu sangat mentah bung